Senin, 30 Juli 2018

Jeritah hati

Terombang-ambing kebahagiaanku
Jauh dimata tak dapat digapai
Hanya bisa dirasa,tak bisa dipegang
Sampai-sampai air mata sudah
Tak pantas untukku lagi
Seandainya hati bisa terlihat
Layaknya bibir dan lidah
Maka,separah-parahnya luka adalah hati
Meraung-raung didalam hati
Namun,yang keluar hanya bibir yang membisu
Terasa dalam menembus hati
Terasa tajam menyayat nadi
Badanku remuk dipecuti cambuk
Ragaku disini, namun jiwa melayang-layang
Tersiksa oleh jiwa lain yang membakar
Semerbak mawar rasa bangkai
Tak menggugah penciuman tuk merasa
Seempuk kasur tidur
Tak mampu menidurkan jiwa yanag lelah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar